Kamis, 16 April 2020

Tugas 2 : MENENTUKAN JENIS TAMPILAN TABEL


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

   Pada artikel kali ini, artikel berikut berisi tentang jenis tampilan tabel yang digunakan untuk kasus-kasus di bawah ini. Selamat membaca...
Silahkan Tentukan jenis tampilan tabel yang bagaimana yang anda gunakan untuk kasus-kasus berikut :
1.      Jumlah penjualan yang diperinci berdasarkan : (Tabel satu arah)
      Berdasarkan Jenis barang agar supaya  bisa diketahui jenis barang mana yang menunjukan tren naik, dan mana yang menurun. Data nya (mouse gaming 299, meja computer 250, keyboard 199, keyboard wireless 100)
Jawaban :
Data yang harus ditampilkan pada tabel adalah jenis barang dan jumlah barang, maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Satu Arah, sebagai berikut :
Jenis Barang
Jumlah Barang
Mouse Gaming
299
Meja Computer
250
Keyboard
199
Keyboard Wireless
100
Jumlah Total
848

    Berdasarkan daerah penjualan, agar bisa diketahui daerah mana yang memberikan hasil penjualan yang tinggi/terbesar
Jawaban :
Data yang harus ditampilkan pada tabel adalah daerah penjualan dan jumlah penjualannya, maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Satu Arah, sebagai berikut :
Daerah Penjualan
Jumlah Penjualan
Jakarta
750
Surabaya
500
Palembang
450
Jambi
300
Jumlah Total
2000

2.      Jumlah pengangguran diperinci berdasarkan : Data Bebas
         Berdasarkan keahlian dan pendidikan (table 2 arah)
Jawaban :
Maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Dua Arah, sebagai berikut :
Pendidikan
Keahlian
Montir
Arsitek
Koki
SD
94
87
88
SMP
74
65
71
SMA
56
52
59
S1
50
39
40
Jumlah
274
243
258

         Berdasarkan umur, keahlian dan daerah asal. (tabel 3 arah)
Jawaban :
Maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Tiga Arah, sebagai berikut :
Umur
Montir
Arsitek
Jakarta
Jambi
Surabaya
Palembang
18th-23th
94
87
88
56
24th-29th
74
65
71
67
30th-35th
56
52
59
49
Jumlah
224
204
218
172

3.      Jumlah Kredit perbankan yang diperinci berdasarkan :
      Berdasarkan jenis kredit (data: mobil usaha 20, mobil dinas 15, mobil pribadi 30)
Jawaban :
      Maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Satu Arah, sebagai berikut :
Jenis Kredit
Jumlah
Mobil Usaha
20
Mobil Dinas
15
Mobil Pribadi
30
Jumlah Total
65

         Berdasarkan Jenis kredit dan bank yang memberikannya.
Jawaban :
      Maka bentuk penyajian data tersebut menggunakan Tabel Dua Arah, sebagai berikut :
Jenis Kredit
BCA
Mandiri
BNI
Mobil Usaha
94
87
88
Mobil Dinas
74
65
71
Mobil Pribadi
56
52
59
Jumlah
224
204
218

       Dari isi artikel di atas ini, semoga pembaca dapat mengerti isi dari artikel ini, semoga dapat membantu pembaca untuk menentukan jenis tampilan tabel yang digunakan untuk kasus-kasus yang ada di artikel ini dan semoga artikel ini bermanfaat bagi semua pembacanya. Jika artikel yang penulis buat ini ada kekurangan dan kesalahan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
       Demikian artikel ini penulis buat. Terima Kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Referensi :

Minggu, 12 April 2020

Tugas 1 : RUMUS MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

   Pada artikel kali ini, artikel berikut berisi tentang rumus menentukan ukuran sampel menurut beberapa para ahli Indonesia dan para ahli luar Indonesia. Selamat membaca...

Dua referensi para ahli Indonesia :
1.      Rumus Menurut Budi Purwadi
Untuk jumlah populasi yang telah diketahui dapat digunakan rumus Budi Purwadi untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan:
Keterangan:
n : jumlah sample
Z : Angka normal standart yang besarnya tergantung dari level
         conviden
S : sebenarnya adalah s ( standart deviasi populasi ) , namun
         karena s tidak 
diketahui dan tidak dapat dihitung maka
         didekati dengan S ( standart deviasi 
dari sample ) yang
         sebenarnya juga belum bisa dihitung sebelum ada sample.
C : selisih antara nilai rata-rata sample dengan nilai rata – rata
          populasi yang 
besarnya juga diperkirakan.
Rumus ini sesuai untuk digunakan bila parameter yang diukur adalah nilai rata – rata, dan perhitungannya akan dapat dilakukan dengan ketentuan :
  1. Nilai s (Simbol lain Sigma) bisa didekati dengan S
  2. NilaiS besarnya merupakan perkiraan saja, karena memang S baru bisa dihitung setelah ada data terkumpul
  3. Nilaijuga merupakan perkiraan yang besarnya sesuai kehendak si peneliti
  4. N populasi tidak diketahui ( misalnya: tak terhingga ).
      Contoh :
Seorang peneliti ingin mengetahui berapa rata rata pengeluaran rumah tangga untuk keperluan minum soft drink per bulan. Peneliti tsb menginginkan selisih rata rata sampel dengan rata rata populasi ( yang ditaksir ) sebesar 10 satuan uang dengan tingkat keyakinan menaksir 99 %. Standart deviasi diperkirakan sebesar 100 satuan uang. Maka jumlah rumah tangga  yang akan diambil sebagai sampel dalam  penelitian ini adalah :

2.      Rumus Menurut Notoadmodjo
Untuk jumlah populasi yang telah diketahui dapat digunakan rumus Notoadmodjo untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan:
Keterangan :
N = Besarnya Populasi
n = Besarnya sampel
d = Presisi 0,1(10%)
Contoh :
Seorang peneliti akan meneliti mahasiswa Universitas Dinamika Bangsa Jambi jurusan T. Informatika yang  telah mengambil mata kuliah statistic yang banyaknya 300 orang, berapa  besarnya sampel yang akan diambil :

Dua referensi para ahli Luar :
1.      Rumus Jacob Chohen
Jacob Cohen (1988) menetapkan ukuran sampel berdasarkan teknik analisis datanya. Ada empat faktor yang perlu dilihat dalam penentuan ukuran sampel agar dapat memenuhi statistic power analysis yaitu sample size, significancy, directionality and effect size. Berikut adalah rumus Jacob Chohen :
Keterangan:
N = Ukuran sampel(sampel size)
f2 = Effect Size (umumnya sebesar 10%)
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
t = t tabel diperoleh dari tabel disignifikansi 1% dengan banyaknya ubahan dalam penelitian (u)
Sebagai contoh :
Jika diketahui p = 0,95 dan effect size (f2) =0,1 dengan terdapat 5 ubahan yang terkait dalam penelitian (u). Nilai t tabel dengan taraf signifikan 1% dan p =0,95 dan u = 5 adalah 19,76.

2.      Rumus Cochran
Cochran, W. G. (1977), dalam bukunya berjudul “Sampling techniques” edisi ke 3 menjelaskan suatu formula sampling yang dapat anda jadikan referensi. Untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan: 
Keterangan:
n = ukuran sampel yang akan kita cari
z = nilai tabel z (tabel distribusi normal) pada tingkat
      kepercayaan tertentu. Lihat tabel z
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa
      nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.
q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai
      (1-p)
e = margin error
Contoh :
Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak petani untuk menggunakan metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu persentase dari penerimaan metode baru tersebut. Oleh karena itu, kita berasumsi tingkat penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% . Jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut:


      Dari isi artikel di atas ini, semoga pembaca dapat mengerti isi dari artikel ini, semoga dapat membantu pembaca untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus yang ada di artikel ini dan semoga artikel ini bermanfaat bagi semua pembacanya. Jika artikel yang penulis buat ini ada kekurangan dan kesalahan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian artikel ini penulis buat. Terima Kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Referensi: